HeadlinesPeristiwaPilihanEditor

Kasus Perploncoan Maba, Polres Turun Tangan, Unej Bentuk Tim Investigasi

JEMBER, suaratimuronline.com – Pemberitaan tentang adanya dugaan aksi perploncoan yang dialami oleh Mahasiswa Baru (Maba) di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jember (Unej) dan diberitakan sejumlah media, ternyata menjadi perhatian Polres Jember, selain itu, pihak Unej sendiri juga membentuk tim investigasi untuk mencari tahu kebenaran peristiwa tersebut.

Kasatreskrim Polres Jember AKP. Dika Hadiyan Wiratama, kepada wartawan mengatakan, bahwa dugaan adanya aksi perploncoan yang diberitakan oleh beberapa media, dinilai mengandung kerawanan sehingga pihaknya perlu turun tangan tanpa harus menunggu adanya laporan.

“Adanya pemberitaan tentang dugaan ada perploncoan dalam ospek maba di Unej, kami melihat adanya ancaman faktual, yaitu adanya kegiatan yang sebenarnya sudah tidak diperbolehkan, akan tetapi tetap dilakukan, dan kalau didiamkan akan timbul suatu permasalahan, sehingga dengan hak Discresi yang dimiliki kepolisian, kami hadir dan melakukan monitoring dalam kasus ini,” ujar Kasatreskrim AKP. Dika Hadiyan Wiratama.

Pihaknya juga sudah meminta sejumlah keterangan dari berbagai pihak, termasuk dari panitia Ospek atau kegiatan sejenis dari Fakultas Teknik Unej, dan pihak-pihak terkait, dan sampai saat ini pihaknya masih belum menemukan adanya unsur pidana.

“Kami sudah meminta keterangan terhadap maba yang menjadi korban dan juga walinya yang melaporkan ke kami, setelah kami lakukan penyelidikan dan keterangan dari saksi-saksi, tidak ada unsur pidana yang kami temukan,” jelasnya.

Namun meski demikian, pihaknya akan melakukan monitoring terhadap kegiatan ospek maupun kegiatan lainnay seperti PPMB dan juga BEAT yang digelar oleh FT. Unej, serta melakukan patroli media siber untuk memantau informasi yang berkembang di masyarakat.

“Meski tidak ada unsur pidana dari kegiatan ini, kami tetap akan melakukan monitoring dan memantau kegiatan tersebut, serta melakukan patroli media siber untuk mengantisipasi adanya info hoax yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelas Kasatreskrim.

Kasatreskrim juga menegaskan, bahwa monitoring terhadap kegiatan ospek maupun kegiatan ekstra lainnya di lingkungan kampus tidak hanya dilakukan di Unej saja, tapi di seluruh kampus yang ada di Jember, hal ini untuk mengantisipasi adanya kegiatan yang menyimpang.

“Tidak hanya Unej yang kami monitoring, tapi juga kampus lainnya, meski saat ini Ospek sudah selesai, tapi kegiatan lainnya yang bagian dari kegiatan maba masih berlangsung di beberapa kampus, hal ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya kegiatan yang menyimpang dan berpotensi pada tindak pidana,” pungkas Kasatreskrim.

Sementara pihak Unej sendiri, melalui bidang kehumasan menyatakan, bahwa pihak Kampus akan membentuk tim investigasi, sehingga kegiatan P2MB (Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru) untuk sementara waktu dihentikan.

“Kami dari pihak kampus akan membentuk tim investigasi, dimana tim ini nanti akan mencari informasi secara objektif dan berimbang terkait dengan apa yang terjadi selama P2MB di Fakultas Teknik, dan selama penyelidikan ini kegiatan P2MB dihentikan untuk sementara waktu,” ujar Didung.

Didung juga menegaskan, jika dalam investigasi yang dilakukan oleh tim nanti ditemukan adanya unsur kesengajaan atau adanya pelanggaran dalam kegiatan P2MB, pihak kampus akan memberikan sanksi terhadap pihak yang terlibat.

“Jika ternyata memang ditemukan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan P2MB maka pihak yang terlibat akan diberi sanksi sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku,” tegas Didung.

Seperti diberitakan sebelumnya VV salah satu Maba FT Unej mengalami diare yang tidak biasa, hal ini membuat pihak keluarga heran, terlebih VV enggan untuk kuliah karena takut, setelah didesak, ternyata VV mengaku merasa tertekan dan merasa stress dengan kegiatan ospek, sehingga hal ini memantik reaksi dari keluarganya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button