HeadlinesPeristiwaPilihanEditor

Tidak Hanya Ditelantarkan Kades, Ternyata Seserahan Pengantin Juga Diminta Lagi?

Jeritan Rosalia Prapti Nugraha Dalam Mencari Hak dan Keadilan

JEMBER,suaratimuronline.com – Penelantaran terhadap Rosalia Prapti Nugraha (24) warga Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates Jember istri ke tiga dari Sofyan Hadi Candra Yakub yang juga Kepala Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung Jember, ternyata juga membuka fakta baru.

Menurut Rosa panggilan akrabnya, saat dirinya berupaya untuk mendapatkan hak dan keadilan statusnya yang resmi dinikahi pada 4 Desember 2020 dan tercatat di KUA Kecamatan Kaliwates ini, pernah di telepon oleh keluarga suaminya, jika buku nikah akan diantar oleh stafnya, namun Rosa harus mengembalikan seserahan yang pernah diterimanya.

“Iya memang pernah mertua saya telpon, mau antarkan buku nikah yang saya minta, tapi saya disuruh mengembalikan seserahan, saya juga sempat kaget, tapi ya sudah gak apa-apa, akhirnya saya kemasi dan sudah saya siapkan, jika sewaktu-waktu diminta ya sudah siap dan tinggal menyerahkan saja,” ujar Rosa.

Kasus yang menimpa Rosa inipun mendapat simpati dari banyak kalangan, bahkan Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP3KB) Pemkab Jember, begitu berita tentang ‘jeritan’ Rosa tayang dimedia melalui Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) pun langsung bertindak dengan datang ke rumah Rosa.

Tidak hanya itu, beberapa LBH dan aktivis perempuan juga menghubungi Rosa baik melalui inbok maupun sambungan telepon untuk menguatkan wanita yang kini berusaha mencari keadilan dan hak-haknya.

“Ada beberapa yang menghubungi kami, baik melalui Inbok di Facebook maupun telepon langsung setelah mendapatkan nomor saya, beliau-beliau mau membantu dan mendampingi apa yang saya alami,” ujar Rosa.

Saat ditemui Solehati dari PPT, Rosa mengungkapkan semua apa yang dialaminya sejak dinikahi Yopi hingga kondisi saat ini sampai menitikan air mata, termasuk selama 1 bulan selama berada di rumah kepala desa, yakni tidak boleh beraktifitas lain selain merawat anaknya, mulai membeli keperluan anaknya dan antar anaknya sekolah.

“Saya tidak boleh kemana-mana, saya keluar hanya untuk antar anaknya beli jajan dan antar sekolah, selebihnya di dalam rumahnya, memang pernah saya ijinpulang pas saat coblosan Bupati, karena KTP saya masih beralamat di Jember Kidul, sedangkan selama menikah, mas Yopi juga jarang pulang, pulangnya seminggu hanya 2-3 kali saja,” bebernya.

Solehati dari PPT DP3KB Pemkab Jember, yang datang dan mendengar langsung apa yang dialami oleh Rosa mengatakan,bahwa pihaknya merasa prihatin dan akan memberikan bantuan perlindungan dan mendapatkan hak-haknya sebagai perempuan dan seorang istri.

“Kami dari PPT DP3KB mendengar kasus yang dialami dik Rosa ini dari pemberitaan, saat berita itu muncul, di internal kami langsung melakukan pembahasan, dan akhirnya menugaskan saya untuk menemui dik Rosa,” ujar Solehati.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rosalia atau biasa disapa Rosa pertama kali meluapkan jeritan hatinya melalui facebook tentang apa yang dialami, hal ini ia lakukan setelah dirinya berusaha mencari keadilan dan hak-haknya seperti ‘tertutup’ dan sulit diwujudkan.

Segala jalan sudah ia tempuh untuk mencari hak dan keadilannya sebagai istri sah dan perempuan, terlebih saat buku nikahnya ditahan oleh suaminya, mulai mencoba lapor ke Polisi hingga ke Pengadilan Agama, dan KUA, namun semua sia-sia, karena satu-satunya bukti tentang pernikahannya ada ditangan suaminya semua.

Sementara Yopi kepala Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung, saat ditemui media ini dirumahnya terkait hal ini tidak banyak memberikan keterangan dan terkesan enggan menanggapinya. “Biarlah mas ini kan urusan pribadi kami, tidak perlu saya tanggapi, biarkan saja, semua sudah proses kok,” ujar Yopi panggilan Sofyan Hadi singkat.

Meski antara Yopi selaku kepala desa dengan Rosalia sebagai istri ketiga masih terikat perkawinan sah, dimana sebelumnya dengan istri pertama melakukan perceraian dan istri kedua meninggal dunia setelah memberikan dua anak, namun Yopi sendiri saat ini istri lagi, meski saat ditemui media ini tidak menjelaskan secara gamblang, namun pernikahannya yang ke empat ini sudah ‘diakui’ oleh warganya.

“Iya sudah menikah, nikah resmi atau sirri, saya tidak tau yang jelas bu kades sekarang adalah bu Melissa, bu Lisa sendiri dulu pernah menikah dengan tetangganya tapi sudah cerai, dan sekarang dinikahi pak kades,” ujar warga yang wanti-wanti namanya tidak disebut.

Bahkan warga juga tidak tau soal yang terjadi di rumah tangga kepala desanya, mengenai pernikahannya dengan Rosalia, yang warga tau sudah cerai. “Kalau infonya sih dengan istri ketiga sudah cerai, cuma benar tidaknya saya juga tidak paham, tapi memang saya sempat baca kegaduhan ini di facebook,” pungkasnya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button