Gaya HidupHeadlinesPilihanEditor

Mengenal Sosok Hj. Muhayah Djuri, Puluhan Tahun Tinggal di Bandung, Masih Peduli Kampung Halaman

BANYUWANGI, suaratimuronline.com – Sosok Hj. Muhayah Djuri (78) meski sudah puluhan tahun tinggal dan menetap di Kota Bandung Jawa Barat, ternyata tidak menjadikan nenek yang sudah sukses di kampung orang lupa dengan tanah kelahirannya di Desa Lemahbang Dewo Kecamatan Rogojampi Banyuwangi.

Hal ini dibuktikan dengan beberapa hal yang ia sumbangsihkan untuk masyarakat di Desa Lemahbang Dewo, seperti halnya keberadaan Masjid Habiburrahman yang terlihat megah yang ia bangun diatas tanahnya sendiri dengan dana pribadi yang diwakafkan kepada masyarakat Desa Lemahbang Dewo.

Tidak hanya itu, sosok Hj. Muhayah Djuri baru-baru ini juga membeli tanah dan diwakafkan kepada masyarakat untuk dijadikan area pemakaman umum untuk masyarakat Desa Lemahbang Dewo.

H. Tamrin yang juga adik kandung dari Hj. Muhayah Djuri, kepada wartawan mengatakan, bahwa kakaknya sudah puluhan tahun tinggal dan menetap di Kabupaten Bandung Jawa Barat, meski sudah jauh dengan saudaranya yang tinggal di Desa Lemahbang Dewo, namun sosok Hj. Muhayyah Djuri masih peduli dengan tanah kelahirannya dan sering menjenguk dirinya dan adik-adiknya.

“Kakak saya sudah puluhan tahun meninggalkan tanah kelahiran dan menetap di Bandung, namun banyak adik-adiknya dan keluarganya yang tetap disini (Desa Lemahbang Dewo) termasuk saya, meski jarang pulang ke sini, tapi kakak saya tetap menjalin komunikasi cukup baik dengan kami, bahkan tanah milik kakak saya dibangunkan masjid dari dananya sendiri dan diwakafkan kepada masyarakat,” ujar H. Tamrin Rabu (13/7/2022).

Bahkan kakaknya juga belum lama ini membeli sebidang tanah didekat area pemakaman, dan juga kembali diwakafkan kepada masyarakat untuk pelebaran pemakaman desa. “Ini adalah pintu sedekah jariyah, menyumbang tanah yang habis dibeli untuk diwakafkan sebagai makam, kebetulan tanah yang dibeli gandeng dengan makam mas,  karena kedepan makam ini sempet semakin berkurang jadi untuk perluasan tanah makam itu tujuannya kedepan masyarakat pasilitas nya tambah nyaman,” ujar H. Tamrin.

Sementara Edy Sunarko Kepala Desa Lemahbang Dewo, saat ditemui wartawan membenarkan adanya sosok dermawan asal desanya yang sudah menetap di Bandung namun masih peduli dengan warganya.

Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada Hj. Muhayah Djuri yang masih ikut memikirkan kondisi masyarakat di Desa Lemahbang Dewo salah satunya adalah pembelian tanah yang diwakafkan untuk pemakaman umum.

“Kami bersyukur memiliki sosok seperti Hj. Muhayah Djuri, meski sudah tidak tinggal di sini, tapi masih ingat akan tanah kelahirannya, orangnya juga sering berkunjung ke sini, dan kemarin saat membeli tanah dan diwakafkan untuk dijadikan pemakaman, kami bersama tokoh masyarakat sempat vidio call bareng-bareng dan mengucapkan terima kasih atas kemurahannya membantu masyarakat, terlebih saat ini tanah pemakaman juga sudah mulai menyempit,” ujar Edy Sunarko.

Orang nomor 1 di Desa Lemahbang Dewo ini juga mengapresiasi dan selalu mendoakan, agar Hj. Muhayah Djuri diberi kesehatan panjang umur dan juga lapang rezekinya. “Mudah mudahan Bu Hj. Muhayah Djuri diberikan kesehatan umur yang panjang rezeki yg banyak,” pungkasnya. (apong).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button