Gaya HidupHeadlinesPilihanEditor

Lolos Seleksi, Warga Jember Terancam Gagal Jadi Imam Besar Masjid Uni Emirat

JEMBER, suaratimuronline.com – Menjadi Imam besar di sebuah Masjid terlebih di Negeri Uni Emirat Arab negeri para Habaib, tentu menjadi impian dan kebanggan bagi semua orang, hal ini yang dirasakan oleh Fathur Rahman warga Dusun Krajan A Desa Wonorejo Kecamatan Kencong Jember Jawa Timur.

Fathur Rahman yang lahir pada 1 Oktober 1985 ini, berhasil mengalahkan 250 calon Imam Besar Masjid di Uni Emirat Arab dari seluruh Indonesia yang digelar oleh Kementerian Agama, dan dinyatakan lolo serta diterima bersama dengan 27 orang lainnya.

Tidak tanggung-tanggung, bagi mereka yang lolos dan diterima menjadi Imam Besar Masjid di Uni Emirat Arab, akan di kontrak oleh negeri minyak selama 2 tahun.

Namun kebanggan yang dirasakan putra dari pasangan Fadloly dan almarhum Hasanah ini bisa sirna seketika, jika persyaratan administrasi yang saat ini sedang diurusnya tidak bisa terpenuhi.

“Ada kendala mas, Pasport saya salah ketik nama dulunya dan itu harus di revisi yang tidak mudah, jika sampai tanggal 30 Besok ini tidak selesai, berarti saya tidak bisa penuhi kewajiban perihal kelengkapan administrasi surat, saya sebagai pemenang seleksi akan ditinggal dan dianggap tidak serius oleh Kemenag atau Uni Emirat Arab, sementara ini ada 7 orang teman saya yang belum lengkap surat itu semua.mohon doanya, semoga diberi kelancaran dan bisa buat harum nama bangsa di negeri Uni Emirat Arab dengan prestasinya saya seperti ini,” ujar Fathur Rahman dengan harap-harap cemas.

Fathur Rahman menceritakan, untuk bisa lolos seleksi dan diterima sebagai Imam Besar di Masjid Uni Emirat Arab, persyaratannya tidaklah mudah, selain berebut dengan 250 calon lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, syarat yang paling utama adalah hafal Al Qura’an 30 Juz, serta harus menghadapi tim penguji dari Kemenang dan perwakilan negara Uni Emirat Arab.

“Syarat dasar adalah hafal Al Quran 30 Juz, selain itu, masih di uji lagi menyambung bacaan ayat yang dibaca oleh tim penguji secara acak, selain itu masih ada ujian detal tentang bacaan Al Qur’an termasuk tafsirnya,” beber pria yang juga guru PAI di SD Assuniyah Kencong.

Fathur Rohman sendiri sebenarnya tidak lahir di Jember, ia dilahirkan di Kuala Kapuas Kalimantan Tengah karena orang tuanya menjadi ASN di Disnakertrans setempat, orang tuanya sendiri asli kelahiran Jember, karena pendidikan di tempat kelahirannya dianggap kurang memadai, orang tuanya mengirimkan Fathur Rahman ke rumah Neneknya di Wonorejo sejak usia 5 tahun.

Kini pria yang pernah mengenyam pendidikan di SDN Wonorejo 9, kemudian diteruskan di SMP 3 Wonorejo dan MA Wirolegi berharap, proses revisi paspornya bisa segera selesai tepat waktu, sehingga selain niat ibadah, menjadi Imam Besar di Masjid yang ada di Uni Emirat Arab juga bisa menjadi kebanggaan Kabupaten Jember.

‘Niat saya hanya satu, untuk ibadah dan tentu juga bisa menjadikan kebanggaan daerah, sebagai warga Jember yang lolos seleksi dan diterima oleh negara Uni Emirat Arab,” pungkas pria yang juga penyuluh di KUA Kencong. (puji SN)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button