HeadlinesPeristiwaPilihanEditor

Komisi B DPRD Jember Mediasi PT. Imasco dengan PINTAR, Hasilnya?

JEMBEar, suaratimuronline.com – Mediasi antara Paguyuban Insan Transportasi (Pintar) bersama dengan PT Imasco Semen Puger Jember terkait angkutan material yang digelar di Dira Balung Jember pada Selasa (15/6/2021) masih belum menemukan titik temu.

Pihak PT. Imasco melalui Fendy selaku Divisi Legal dalam pertemuan yang mediasi oleh Komisi B DPRD Jember dengan puluhan anggota Pintar mengatakan, bahwa pihaknya tidak menggunakan material uruk dari Jember, dikarenakan kadar tanah di Jember tidak sesuai spesifikasi yang dibutuhkan berbeda dengan tanah yang dari Probolinggo.

“Kami memang menggunakan tanah uruk material dari luar daerah yakni Probolinggo, sedangkan untuk mencari material dengan kadar yang sama atau sesuai spesifikasi, kami tidak menemukannya di Jember,” ujar Fendy saat menyampaikan alasannya tidak menggunakan material dari Jember.

Fendy juga mengakui bahwa untuk mengangkut material tersebut, pihaknya menggunakan driver dan kendaraan dari Probolinggo, namun beberapa driver dan kendaraan dari Jember juga ada.

“Sebenarnya tidak semua kendaraan pengangkut material di perusahaan kami dari luar daerah, tapi ada juga driver di tempat kami yang sopirnya dari Puger juga,” jelas Fendy.

Budi Wicaksono atau biasa dipanggil Budi Pink anggota Komisi B DPRD Jember yang hadir pada pertemuan tersebut menilai, apa yang disampaikan pihak PT. Imasco soal kadar tanah yang tidak sesuai hanya alasan yang tidak mendasar, pihaknya pun menantang PT Imasco untuk mengecek kadar tanah yang dibutuhkan ada di Jember.

“Kalau alasannya hanya kadar tanah yang tidak sesuai, saya kira tidak masuk akal, apa iya di Jember tidak ada tanah uruk yang dibutuhkan, jenis tembakau saja di Jember semua ada, kalau cuma tanah saya yakin ada, apalagi Jember di kenal dengan sebutan 1000 gumuk, pasti adalah, saya ajak Imasco untuk cek semua gumuk di Jember kalau mau, ” tegas Budi Pink.

Budi Pink berharap, keberadaan Imasco sebagai Investor di Jember agar bisa memberi manfaat ekonomi kepada warga sekitar, apalagi saat pandemi seperti sekarang, sopir sopir di Jember juga terdampak secara ekonomi.

“Sebagai Investor di Jember, seharusnya keberadaan Imasco bisa mengangkat ekonomi warga Jember, apalagi sopir sopir di Jember juga terdampak covid, saya minta agar PT. Imasco bisa mendengar keluhan warga Jember ini,” ujar politisi dari Partai Nasdem usai mediasi antara PT. Imasco dengan Paguyuban Sopir.

Sementara Siswoyo selaku ketua Pintar, dalam kesempatan tersebut meminta agar persoalan angkut material bisa segera terselesaikan, pihaknya pun memberikan deadline waktu 14 hari kepada PT Imasco Semen untuk mengambil keputusan dengan memberdayakan sopir dan angkutan dari Jember.

“Kami berharap persoalan ini bisa segera terselesaikan, namun jika dalam waktu 14 hari tidak ada keputusan dari pihak PT Imasco, kami akan menggelar aksi sesuai peraturan undang – undang yang ada,” tegas Siswoyo.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan sopir truk yang tergabung dalam Paguyuban Insan Transportasi (Pintar) mendatangi gedung DPRD Jember. Mereka menyuarakan agar material tanah serta bahan lain yang masuk ke PT Imasco berasal dari Jember saja.

Dalam pertemuan di gedung DPRD Jember beberapa waktu yang lalu, Paguyuban Sopir wadul ke dewan jika selama ini PT. Imasco menggunakan material uruk dari luar daerah, para sopir menuntut agar PT. Imasco memberdayakan sopir dan angkutan truk dari Jember, karena PT Imasco berdiri di Jember.

Siswono Ketua Komisi B yang, saat itu menemui para sopir dan perwakilan dari PT Imasco menyampaikan, agar material seperti tanah yang masuk ke PT Imasco memang layak dari Jember saja. “Dalam waktu dekat, kami akan lakukan sidak. Kami minta waktu agar masalah ini ada solusi terbaik,” ujarnya kalau itu.

Siswono menyebut, jika selama ini masih ada material tanah liat atau yang lain dikirim dari luar Jember, maka akan diperjuangkan agar seluruhnya dari Jember saja. “Investasi di Jember, wajib meningkatkan perekonomian warga. Apa gunanya investasi di Jember kalau PAD nya banyak ke luar daerah. Ke depan material harus dari Jember,” pungkasnya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button