BirokrasiPilihanEditor

Dengar Bantuan Kementan ada Penyelewengan, Bupati Jember Lakukan Sidak RTM

SUARATIMURNEWS (JEMBER) – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, Selasa (2/10/2018) melakukan ‘Sidak’ dan mendatangi rumah-rumah warga penerima bantuan dalam program Bekerja yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Desa Slateng dan Desa Sumberlesung Kecamatan Ledokombo, ‘sidak’ ini dilakukan untuk memastikan bantuan itu tepat sasaran dan tidak ada penyelewengan, menyusul adanya laporan warga di salah satu Desa di Gumukmas yang menyebutkan bantuan ayam dari program Kementan dibagi oleh oknum perangkat desa.

“Kemarin ada laporan, kalau bantuan yang sampai di rumah penduduk ditarik lagi dan dibagi dari per RTM seharusnya mendapatkan 50 ekor ayam, dibagi dua orang masing-masing 25 ekor, bahkan ada yang dimintai uang 30 ribu, hal ini kita usut tuntas, tidak boleh terjadi lagi,” terang Bupati Faida.

Selain untuk mengawal program dari pemerintah pusat tersebut, kunjungan ke rumah-rumah warga untuk melihat kondisi rumah warga yang layak untuk mendapat bantuan bedah rumah, bagi warga yang belum mendapatkan bantuan untuk pengentasan kemiskinan itu, Bupati menyarankan agar warga mengajukan sesuai prosedur.

Pemerintah Kabupaten Jember juga akan mengalokasikan anggaran di APBD apabila program dari pemerintah pusat ini sukses dijalankan oleh masyarakat, “Saat ini, warga penerima bantuan ayam dalam program Bekerja ini berasal dari data di Kementerian Pertanian, di Jember ada sekitar 12.500 warga yang telah terverifikasi dari 15 ribu data rumah tangga miskin (RTM), jadi datanya dari Kementerian,” ujar Bupati.

Bupati juga menjelaskan, syarat penerima bantuan ini diantaranya RTM yang memiliki penghasilan maksimal Rp. 600 ribu dan punya lahan 6 M persegi untuk tempat kandang. Pengadaan kandang juga dibantu, pakan ayam, vitamin, dan 50 ekor ayam.

“Lima puluh ekor ayam jika nanti bertelur sebagian telur boleh dikonsumsi, sebagian untuk dijual. Hitungannya, rata rata mereka yang berpenghasilan rendah akan mendapatkan tambahan penghasilan 500 ribu per bulan, jika bantuan ini dibagi lagi kapan sejahteranya,” tutur Bupati Faida.

Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) ini tidak untuk semua warga yang miskin. Program ini berbasis pertanian. Hanya masyarakat pertanian yang bisa bertani dan beternak yang cocok mendapat bantuan.  “Jika berhasil akan ditambah dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Jember, sehingga lebih banyak yang bisa mendapatkan bantuan,” ungkapnya.

Karena itu, bantuan ayam ini tidak bisa dibagi rata ke seluruh warga, yang dikenal dengan istilah Bagito atau Dibagi Rata.

Di Jember, ada tiga kecamatan yang menjadi sasaran bantuan. Tiga kecamatan ini, selain berbasis pertanian, juga memiliki angka balita stunting yang cukup tinggi. Sehingga, program ini juga menjadi solusi penambahan gizi bagi keluarga miskin.

Bupati Faida berharap segera melaporkan segala tindak penyelewengan dalam program ini. “Untuk pengentasan kemiskinan tetap harus 3 B ,baik tujuannya, benar hukumnya ,betul caranya,” ujar Bupati Faida. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button