BirokrasiPilihanEditor

Ratusan Hafidz Hafidzah Jalani Test Wawancara Penerima Beasiswa Tahap Pertama

SUARATIMURNEWS (JEMBER) – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. meninjau langsung pelaksanaan tes beasiswa tahfidz di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin 19 November 2018.

“Jember ini kan banyak pesantren, banyak santrinya. Santri itu aset bangsa, membangun Jember sejatinya membangun sumberdaya manusia, membangun generasi,” ujarnya kepada wartawan.

Bupati Faida menyampaikan, generasi terbaik ialah generasi Qur’ani. Maka, para hafidz dan hafidzoh sejatinya generasi terbaik di agama Islam.

Dengan alasan itulah, Bupati Faida membuat program beasiswa untuk hafidz dan hafidzoh, baik mereka masih anak-anak maupun yang sudah kuliah.

Setiap keluarga yang mempunyai hafidz dan hafidzoh maka satu keluarga itu berhak untuk mendapatkan asuransi kesehatan.

“Barokahnya Al-Qur’an, barokahnya punya anak hafidz hafidzoh,” ungkapnya.

Bupati Faida menegaskan bahwa hal ini juga merupakan apresiasi serta mendorong mereka yang serius mempelajari Al-Qur’an.

Para penghafal Al Qur’an ini tidak sedikit jumlahnya. Tetapi, mereka ini harus ditemukan karena tidak langsung tampak mata.

Bupati Faida mengaku senang, karena pondok pesantren dan lembaga-lembaga pembinaan Al-Qur’an membantu program ini.

Pondok pesantren dan lembaga pembinaan AL Qur’an itu membantu dengan mengeluarkan surat keterangan bagi mereka yang sudah pernah ujian untuk hafidz dan hafidzoh.

Pemerintah mulai mewawancarai 200 anak penghafal AL Qur’an. Sebelumnya juga ditemukan penghafal Al Qur’an saat mengikuti seleksi beasiswa umum.

“Hari ini adalah ketegori khusus. Kita akan mengawal masa depan para hafidz dan hafidzoh karena merekalah aset bangsa,” tutur bupati.

Pemberian beasiswa kategori khusus ini dimulai tahun 2018. Tahun 2019 akan dilanjutkan, dengan tidak ada batasan pengajuan.

Pemerintah memberikan dorongan kepada hafidz dan hafidzoh yang tidak sekolah. Demikian juga terkait keinginan mereka kedepannya. Bupati berharap mereka tetap mendapatkan akses untuk mewujudkan keinginannya.

“Jangan sampai mereka tidak terakses, karena ilmu mereka sangat diperlukan oleh masyarakat. Kita akan mengawal, yang mau berwirausaha, yang bekerja, yang mau melanjutkan studi dan mau berkarya. Pemerintah Kabupaten Jember akan mengikuti perkembangan para hafidz dan hafidzoh,” Bupati Faida.

Sementara itu, Mukarromah asal Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung, mengaku mengantar tiga anaknya mengikuti wawancara itu. Perempuan ini mengatakan punya empat anak.

Tiga anaknya sudah hafal beberapa juz Al Qur’an. Sedangkan satu anaknya masih dalam proses menghafalkan. Ada tips yang dibagikan perempuan ini untuk menjadikan anak sebagai penghafal Al Qur’an.

Mukarromah mengungkapkan, ia memondokkan anak-anaknya sejak keluar dari Taman Kanak-kanak. Anaknya pun mondok hingga sekarang.

Cara mendidikan anak menjadi penghafal Al Qur’an ini termotivasi dari neneknya, yang notabene keluarga tahfidz.

Salah satu anaknya dari kelas 4 SD sudah mulai menghafal Al-Qur’an. Sebelum lulus SMK sudah hafal 30 juz. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button