HeadlinesPendidikanPilihanEditor

Ajarkan Kebaikan Sejak Dini, SDN 2 Lemahbang Ajarkan Siswanya Untuk Berbagi di Bulan Ramadhan

BANYUWANGI, suaratimuronline.com – SDN 2 Lemahbang Dewo Kecamatan Rogojampi Banyuwangi Jember, memiliki cara tersendiri untuk mendidik siswa-siswinya agar peduli terhadap sesama, terlebih untuk mendapatkan amal pahala di Bulan Ramadhan.

Dalam kegiatan Pondok Ramadhan, SDN 2 Lemahbang Dewo tidak hanya membekali anak didiknya dengan siraman Rohani di dalam ruang kelas, tapi lembaga tersebut juga mengajarkan langsung kepada 65 anak didiknya mulai dari siswa kelas 1 sampai kelas 6 untuk peduli terhadap sesama, dengan membagikan sembako kepada para dhuafa secara langsung.

“Kami mengajarkan anak-anak tentang arti kepedulian terhadap sesama, yakni dengan cara mengajak anak-anak untuk membagikan bingkisan sembako kepada warga dhuafa yang ada di sekitar sekolah maupun rumahnya, hal ini untuk melatih anak-anak agar peka terhadap kondisi tetangganya yang kurang beruntung dari sisi ekonomi,” ujar Sulim Hamidah kepala Sekolah SDN 2 Lemahbang Dewo.

Hamidah juga menyatakan, jika pada tahun sebelumnya, kegiatan pondok Romadhon selain memberikan siraman rohani kepada anak didiknya, kegiatan tersebut ditutup dengan acara buka puasa bersama, hal ini untuk melatih jiwa sosial anak didik sejak dini.

“Kalau tahun kemarin kegiatan pondok ramadhan kita tutup dengan buka puasa bersama, namun untuk tahun ini tidak, tapi dengan membagikan bingkisan kepada dhuafa, memang tidak seberapa isinya, hanya mie instan dan minyak goreng, tapi disini nilai sosial anak-anak yang kita fokuskan, apalagi kami mengajak anak-anak untuk membagikan secara door to door,” bebernya.

Sementara Sri Utami, salah satu wali murid SDN 2 Lemahbang Dewo, kepada wartawan menyatakan, bahwa dirinya mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengajarkan putranya dalam hal berbagi, hal ini sebagai bentuk mengajarkan anak-anak agar berlajar empati terhadap sesama.

“Ya senang juga melihat anak-anak mau berbagi dan tau kondisi orang yang susah disekelilingnya, setidaknya bisa mengajarkan anak-anak tentang jiwa sosial dan untuk selalu belajar bersyukur, bahwa ada orang yang hidupnya lebih susah dari kita,” pungkas Sri Utami. (Apong)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button